Friday, November 09, 2007

Dia seorang yang rendah hati

Sungguh tentram hati ini bertemu dengan seorang yang rendah hati. Kebenaran tiada ia tolak. Kemungkaran disikapi dengan bijaksana.Ia bersikap lemah-lembut terhadap setiap makhluk.Ia juga merupakan orang yang berwibawa, menjaga diri serta tidak berlaku tanpa ilmu.
Allah telah merangkai penyebutan hamba seperti ini dengan nama-Nya, Ar-Rahman yaitu asma yang mengandung kepemilikan rahmat yang sangat luas..
Allah berfirman,
"Dan hamba-hamba Yang Maha Penyayang itu ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati"
(Al-Furqon:63)

Makna Tawadhu'
Al-haun, seperti yang disebut ayat di atas, berarti lemah-lembut. Ini tidaklah sama dengan al-hun yang berarti hina. Rendah hati bukanlah rendah diri. Rendah hati merupakan perbuatan mulia yang malah akan meningkatkan derajat pemiliknya.Sedangkan rendah diri merupakan perbuatan tercela yang membuat pemiliknya hina.
Al-Fudhail pernah ditanya tentang makna tawadhu', ia menjawab, "artinya tunduk kepada kebenaran dan patuh kepadanya, serta mau menerima kebenaran itu dari siapapun yang mengucakannya."
Ibnu Atha' pernah mengatakan bahwa tawadhu' artinya mau menerima kebenaran dari siapapun.Barangsiapa mencari kemuliaan dalam kesombongan berarti dia seperti mencari air dalam kobaran api.
Ini merupakan kebalikan dari makna kesombongan atau takabur. Rasulullah صلئ الله علئه وسلم bersabda, " Takabur itu penolakan terhadap kebenaran dan penghinaan terhadap manusia."( H.R. Muslim)
Imam Al-Harawi mengatakan, " Yang dimaksudkan tawadhu' adalah jika hamba tunduk pada kekuasaan Allah." Dengan kata lain, menerima kekuasaan Allah dengan penuh ketundukan dan kepatuhan serta masuk dalam penghambaan kepada-Nya, menjadikan Allah sebagai penguasanya, seperti kedudukan raja yang berkuasa kepada budak-budaknya. Dengan cara seperti inilah seorang hamba bisa memiliki akhlak tawadhu'

from majalah Nikah

No comments: